MENGENAL POSISI YANG ADA DALAM SEPAKBOLA

Sepakbola merupakan olahraga paling populer didunia. Semua orang pasti tahu permainan ini, tetapi sepakbola mempunyai banyak rahasia dalam permainannya. Dari strategi, formasi, dan posisi pemain. Dalam kesempatan ini saya akan mengenalkan kepada para pembaca tentang posisi pemain beserta tugasnya.

1. Goal Keeper (kiper/penjaga gawang)
Kiper atau penjaga gawang merupakan posisi paling krusial bagi sebuah tim. Dia bisa menjadi penyelamat ataupun pecundang bagi tim karena dia bertugas menjaga bola agar tidak masuk ke gawang atau goal. Untuk menjadi kiper diperlukan beberapa syarat, seperti postur tubuh minimal 170cm, kecepatan membaca permainan lawan, sigap, tenang, dan yang paling penting adalah keberanian terhadap bola. Nomor kostum yang biasa digunakan adalah nomor 1, 12, dan 99.

2. Center Back (bek tengah)
Bek tengah merupakan jantung pertahanan sebuah tim. Biasanya dalam sebuah tim yang memiliki pertahanan kuat akan sulit dikalahkan. Selain itu bek tengah juga menjadi panutan pemain bertahan lainnya dalam memainkan perangkap offside. Dia juga bertugas mengamankan gawang dari ancaman lawan. Seorang bek yang ideal harus memiliki tinggi badan minimal 175cm, body balance, sigap, pandai membaca gerakan lawan, dan agresif merebut bola. Nomor kostum yang biasa dipakai adalah 4, 5, 15, dan 13.

3. Libero
Libero adalah pemain bertahan (CB) yang sekaligus membantu serangan. Posisi Libero pertama kali dikenalkan oleh pemain legendaris asal Jerman, Frank Beckenbuer. Orang yang memainkan posisi ini harus mempunyai semangat juang dan stamina yang tinggi, kecepatan, dan jumping power dalam perebutan bola udara. Nomor punggung yang biasa digunakan 4, 5, dan 16.

4. Side Back/Full Back (bek sayap)
Bek sayap merupakan pemain bertahan yang bertugas menjaga didaerah luar kotak penalti. SB ini juga sering melakukan overlap panjang untuk mambantu serangan dari sayap. Untuk menjadi SB diperlukan stamina yang kuat, kecepatan lari, passing akurat, dan dribble. Nomor yang sering digunakan 2, 3, 6, dan 77.

5. Defensive Midfielder (gelandang bertahan)
DMF merupakan jangkar bagi pertahanan dan penyerang. Tugas DMF adalah memotong serangan lawan, menjadi penghubung antara pertahanan dan penyerang. Sebagai DMF harus mempunyai stamina yang kuat, pandai membaca permainan lawan, agresif merebut bola, body balance, dan long pass yang baik. Nomor yang biasa dipakai 8, 16, dan 18.

6. Center Midfielder (gelandang tengah)
CMF merupakan penyeimbang permainan. Sering dikatakan posisi ini merupakan jendral lapangan, dikatakan seperti itu karena memang posisi ini berfungsi sebagai pusat permainan dalam sepakbola. Selain sebagai pusat permainan, CMF juga bertugas mengumpan bola kepada penyerang. Untuk menjadi CMF dibutuhkan stamina yang kuat, body balance, short pass, shoot power, dan shoot accuration. Nomor yang biasa digunakan 8, 13, 18, 23, dan 32

7. Side Midfielder (pemain sayap)
Posisi ini bertugas membuka serangan dari sisi lapangan dan memberikan umpan kepada penyerang. Seorang pemain sayap sangat penting harus meiliki kecepatan, dribble, crossing, acceleration, dan pass accuration. Nomor yang biasa digunakan 7, 11, 13, 14, dan 21.

8. Play maker/Offensive Midfielder
Play maker ini bertugas menjadi inspirasi permainan tim dan mengacaukan pertahanan lawan serta membuka ruang bagi penyerang. Posisi ini sangat spesial mengingat tugasnya yang menjadi sumbu permainan. Seorang play maker harus mempunyai teknik yang tinggi, kecepatan dribble, body balance, stamina yang kuat, pass accuration, shoot accuration, dan team work yang kuat. Nomor yang paling sering digunakan 10.

9. Center Forward (penyerang tengah)
CF merupakan target man terakhir untuk mencetak gol ke gawang lawan. Posisi ini sangat krusial bagi permainan tim karena bisa menjadi penyemangat tim ataupun bumerang bagi tim dari sisi kejiwaan. Orang yang menginginkan posisi ini harus memiliki teknik, pandai mencari peluang, shoot accuration, shoot power, kecepatan, dribble, tinggi minimal 170cm, jumping power, pekerja keras, ketenangan, dan body balance. Nomor yang biasa digunakan 9.
10. Side Forward (penyerang sayap)
Bertugas menyerang dari luar kotak penalti. Pemain diposisi ini harus mempunyai teknik, kecepatan dribble, acceleration, shoot technique, stamina, shoot accurate, passing, free kick accurate, dan mental yang kuat. Nomor yang biasa digunakan 7, 11, 9, 21, dan 13.

11. Coach (pelatih)
Pemain ini merupakan otak dari permainan. Meskipun tidak turun secara langsung, tetapi dia lah orang yang memberikan keputusan strategi yang digunakan. Pengambilan keputusan ini tidaklah mudah karena akan berdampak kepada permainan tim. Jadi untuk menjadi seorang pelatih harusnya mempunyai mental yang kuat, kemampuan manajemen, ahli strategi dibidangnya, serta ketenangan dan kesabaran.

Secara garis besar posisi diatas merupakan posisi yang paling sering digunakan. Posisi ini nantinya akan berubah-ubah sesuai dengan formasi yang akan digunakan.

BODY BALANCE DALAM SEPAKBOLA

Balance training dalam permainan sepakbola meningkatkan kesimbangan tubuh dengan signifikan. Keseimbangan tubuh dalam sepakbola mengacu pada proses menjaga pusat gravitas tubuh seorang pemain bola dalam batas topangan tubuhnya. Guna menjaga keseimbangan tubuh seorang pemain bola selagi bermain bola, menyesuaikan tubuh yang stabil dalam hubungannya dengan gerak tubuh dan ruang gerak adalah sangat penting.

Suatu studi yang dilakukan oleh Democritus University of Greece memperlihatkan bahwa balance training secara signifikan mengurangi peluang cedera dan meningkatkan performa sang pemain. Suatu studi lagi di Jerman menemukan bahwa semakin banyak latihan balance semakin kecil cedera terjadi.

Latihan Keseimbangn Tubuh

9 TIPS GAYA HIDUP SEHAT MENUJU ABAD 21


1. Mengubah pola pikir

Hal yang paling mendasar untuk menjalankan pola hidup sehat dengan mengubah pola pikir supaya hidup mau serius mencanangkan hidup sehat. Setidaknya mesti ketat memiliki komitmen untuk menjalankan gaya hidup sehat dan praktiknya seperti agama, dengan harus mencari orang atau sosok yang benar-benar mampu sebagai teladan dan mau menyadarkan pentingnya hidup sehat.

2. Membutuhkan kemampuanl
Seperti halnya kecerdasan, kesehatan pun membutuhkan kemampuan supaya bisa serius bisa memiliki tubuh yang sehat, langsing, bugar, bergairah, dan relatif bebas. Kemampuan ini artinya akan menyesuaikan dengan jenis kelamin pria atau wanita, pekerja kantor atau ibu rumah tangga, usia, dan sebagainya. 

3. Mencanangkan komitmen dan motivasi
Untuk menyukseskan gaya hidup sehat harus benar-benar mencari orang atau sosok yang mampu memotivasi dan serius mengajak hidup sehat. Selama prinsip ada teman atau mitra yang sama-sama serius untuk menjalankan pola hidup sehat.

4. Memiliki lingkungan yang sehat
Gaya hidup dbentuk oleh lingkungan. Apabila Anda ingin menukar gaya hidup harus dimulai dari lingkungan. Dengan mengubahnya berarti Anda akan memiliki banyak teman untuk berkomitmen menerapkan hidup sehat.

5. Rajin datang ke seminar kesehatan 
Berada di tempat yang benar, misalnya dengan rajin mengunjungi acara-acara seminar kesehatan atau berlatih dan datanglah ke berbagai klub kebugaran.

6. Membatasi konsumsi makanan 
Tidak selamanya bisa mengontrol makanan yang dikonsumsi. Tetapi ada baiknya juga untuk mulai serius dan tegas, misalnya membatasi makanan yang digoreng. Makanan yang digoreng dengan minyak panas tinggi bisa menyebabkan darah menjadi lebih kental dan memperberat kerja jatung di dalam tubuh kita.

7. Mengurangi minuman mengandung gula
Sebaiknya mengurangi minuman yang mengandung gula, sebab gula akan mempercepat efek penuaan, obesitas yang berakibat pada penimbunan lemak di lever. Boleh pakai pemanis alami seperti gula aren ketimbang gula pasir.

8. Tekadkan diri dengan konsumsi makanan sehat
Sebaiknya bersantap sayuran dan buah sebagai menu wajib yang sangat membantu mencegah penyakit

9. Menyertakan suplemen
Sebaiknya menyertakan suplemen sebagai suplemasi tambahan untuk membantu memenuhi nutrisi yang kurang di dalam tubuh.



MOTIVASI DALAM OLAHRAGA

Berbagai permasalahan di dalam pembinaan olahraga merupakan tantangan besar yang dihadapi oleh para pembinaan olahraga di Indonesia. Sentral permasalahan pembinaan olahraganya sendiri di Indonesia menjadi hancur. Sebagai orang berpendapat bahwa atlet kurang dimotivasi untuk berprestasi. Berbagai upaya diharapkan dapat meningkatkan motivasi atlet termasuk di dalam pemberdayaan motivator dengan harapan agar atlet termotivasi untuk berprestasi. Hanya sayang sampai saat ini dampak pemberdayaan motivator belum juga dirasakan, karena:
  1. Mungkin rumusan motivasi itu sendiri belum berjalan jelas, seolah-olah hanya menbangkitkan semangat jua kepada prajurit untuk berperang.Karna motivasi bukan satu-satunya factor yang menjadi kendala bagi etlet untuk berprestasi, kerna di dalam oahraga setidaknya sejumlah aspek seperti kondisi, emosi dan prilaku, di samping motivasi memiliki peranan yang sama pentingnya dalam mempengaruhi prestasi atlet (Smith, 1993).
  2. Motivasi baik bersifat Intrinsik maupun Eksrtinsik harus terarah pada suatu sasaran tertentu.
  3. Motivasi di pengaruhi oleh beberapa factor yang sangat komplesk, termasuk didalamnya intensitas atau dasarnya tekanan (strees) yang menghambat seseorang untuk mengembangkan motivasinya (Weingerg & Gould 1995).
PENGERTIAN MOTIVASI
  1. Menurut David Krech (1962), motivasi adalah kesatuan keinginan dan tujuan yang menjadi pendorong tingkah laku.
  2. Menurut Barelson dan Steiner (1980), motivasi adalah kekuatan dari dalam menggerakan dan mengarahkan atau membawa tingkah laku kearah tujuan.
  3. E.J. Murray (1994), motivasi adalah factor internal dari dalam yang mengintergransikan tigkah laku seseorang.
  4. M.L Kalmesh (1983), motivasi adalah kecendrungan yang mengarahkan dan memilih tingkah laku yang terkendali sesuai dengan kondisi dan kecendrungan mempertahankan sampai tujuan tercapai.
  5. Robert.N. Singer (1986), motivasi adalah dorongan untuk mencapai tujuan, Robert Singer membagi dua dorongan: Fisik dan Motif sosiai
  6. W.S. Winkel (1983), Wahjosumidjo (1985), Kemlesh (1983), membagi motivasi menjadi dua:( Motivasi Intrinsik, Motivasi Ekstrinsik)
TEORI MOTIVASI
Ada beberapa teori motivasi yang cukup menarik untuk di bicarakan, yakni Teori Hedonisme, Teori Naluri, Teori Kebudayaan, Teori Kebutuhan dan Teori Berprestasi.


1. Teori Hedonisme
Teori ini mengatakan bahwa manusia memilih aktifitas yang menyenangkan dan mengenyampingkan yang tidak menyenagkan.
2. Teori Naluri
Setiap manusia memiliki naluri yang berbeda-beda, seperti naluri mempertahankan diri, mengembangkan diri dan mengembangkan jenis.
3. Teori Kebudayaan menghubungkan
Teori ini menghubungkan tingkah laku manusia berdasarkan pola kebudayaan tempat ia berada.
4. Teori Kebutuhan
Pada dasarnya manusia mempunyai banyak kebutuha fisik maupun psikis. Kebutuhan fisik seprti makan, minum, oksigen. Sedangkan kebutuhan psikis seperti afeksi (rasa kasih sayang), aman, aktulisasi (meningkatkan diri).
Maslow membagi kebutuhan manusia pada lima tingkatan:
1. Kebutuhan mempertahankan hidup (psychological Needs)
2. Kebutuhan rasa nyaman (Safety Neesd)
3. Kebutuhan sosial (Sosial Neesd)
4. Kebutuhan akan penghargaan / harga diri (Esteem Neesd)
5. Kebutuhan aktualisasi diri (Self Actualization)

5. Teori Berprestasi
Mendorong individu untuk berperestasi.

MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK
1. Motivasi Intrinsik
Motivasi Intrinsik adalah dorongan dari dalam yang menyebabkan individu berpartisipasi. Dorongan ini bawaan sejak lahir sehingga tidak dapat di pelajari.

2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi Ekstrinsik adalah dorongan yang berasal dari luar individu yang menyebabkan individu berpartisipasi dalam olahraga. Dorongan ini berasal dari pelatih, guru, orang tua, bangsa atau berupa hadiah, sertifikat penghargaan atau bunus. Motivasi ekstrinsik dapat di pelajari dan tergantung pada besarnya nilai penguat itu dari waktu ke waktu.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI

Menurut Krech, R.S. Crutchfield dan E.L. Ballachey (1962), motivasi di pengaruhi oleh : pengalaman akan pemenuhan kebutuhan, perasaan dan pikiran dalam diri individu, dan lingkungannya.
Menurut Kemlesh (1983), kondisi factor yang mempengaruhi motivasi dalam pendidikan jasmani dan olahraga adalah:
1. Sehat fisik dan mental. Kesehatan fisik-psikis merupakan kesatuan organis yang memungkinkan mitivasi berkembang.
2. Lingkungan yang sehat dan menyenangkan.
3. Fasilitas lapangan dan alat yang baik untuk latihan.
4. Olahraga yang disesuaikan dangan bakat dan naluri.
5. Program pendidikan jasmani yang menuntut aktivitas.
Motivasi keolahragaan di pengaruhi oleh faktor intern dan ekstren. Faktor intern adalah bawaan atlet, tingkat pendidikan, pengalaman masalalu, cita-cita dan harapan individu. Faktor ekstern adalah fasilitas, sarana, dan lapangan, metode latihan dan lingkungan. 


TEKNIK MENINGKATKAN MOTIVASI

Beberapa teknik untuk meningkatkan motivasi adalah teknik verbal, tingkah laku, insentif, supertisi, cintra mental.
1 Teknik Verbal
Teknik Verbal dapat dilakukan dengan cara : 

  • Pembicaraan yang dapat membangkitkan semangat
  • Pendekatan terhadap individu
  • Diskusi
Langkah-langkah yang perlu di perhatikan dalam melakukan taknik verbal yaitu sebagai berikut :
a. Memberikan pujian terhadap apa yang telah dilakukan oleh atlet dan jelas apa yang dibuatnya. Untuk memberikan atlet agar percaya diri dan mampu menampilkan kemampuanya dangan baik.
b. Berikan koreksi dan sugesti
c. Berikan semacam petunjuk yang dapat meyakinkan atlet bahwa dengan latihan yang baik ia dapat mengatasi semua kelemahan.

2 Teknik Tingkah Laku (Behavioral)

Keberhasilan atlet dalam latihan maupun dalam pertandingan menuntut sikap tertentu, seperti jujur, sportif, tekun, kreatif, dinamis, dan dedikasi yang tinggi terhadap tugas-tugas dan latihan. Agar dapat di wujudkan menjadi tingkah laku atlet, maka pelath harus memperagakan sikap-sikap tersebut dalam tingkah laku sehari-hari.
Teknik ini menekankan relasi antara pelatih dan atlet. Peltih hendaknya berlaku sebagai bapak terhadap anak-anaknya, pada saat-saat tertentu berlaku sebagai pemimpin tehadap anggota dan sebagai guru terhadap muridnya.

3 Teknik Insentif

Teknik insentif ini memberikan hadiah yang berupa materi atau lainnya. Tujuan teknik ini ialah menambah semangat berlatih atau bertanding, meningkatkan gairah untuk berprestasi, meningkatkan kosentrasi dan menenangkan pertandingan.

4 Supertisi

Supertisi adalah kepercayaan akan sesuatu yang secara logis atau ilmiah kurang diterima, namun di anggap membawa keberuntungan dalam bertanding atau kopentisi. Contoh bagi pemain bola, sepatu bola yang harus dipakai mulai kaki kanan, masuk pertandingan harus melangkah kaki kanan.

5 Citra Mental (Mental Image)
Citra mental dimaksudkan melatih atlet membuet gerak-gerakan yang benar melalui imajinasi. Setelah gerak-gerakan dimatangkan dalam imajinasi kemudian benar-benar dilaksanakan untuk dievaluasi.

TES DAN ALAT UNTUK MENGUKUR KOMPONEN FISIK

TES KELENTUKAN ( FLEXIBILITY )
Tes kelentukan atau flexibility meter dilakukan untuk memperoleh data dimana dari data tersebut kita dapat mengetahui tingket kelentukan seseorang. Tingkat kelentukan seseorang pasti berbeda satu sama lain. Sehingga memang perlu diadakan pengukuran untuk mengambil data kelentukan seseorang, karena sangat bermanfaat untuk beberapa tujuan yang diinginkan seseorang. Alat yang digunakan untuk tes kelentukan biasanya yaitu bangku/mistar dengan ukuran 50 cm atau biasa juga yang disebut dengan Flexibility Meter. Satuan alat ini yaitu Centimeter (Cm).Ada beberapa macam jenis tes dari tes kelentukan atau flexibility. Tapi akan dijelaskan dibawah tentang 2jenis tes kelentukan, yaitu sit and reach dan standing trunk flexion.
a.    Sit and Reach
  • Prosedur pelaksanaan tes :
    Peserta tidak memakai alas kaki
    - Peserta duduk dengan kaki lurus menyentuh balok tes.
    - Lutut bagian belakang lurus ( tidak boleh ditekuk )
    - Pelan-pelan bungkukkan badan dengan posisi tangan lurus, ujung jari dari kedua tangan menyentuh mistar skala/pengukur.
    - Tangan yang mendorong harus selalu menempel di alat tes.
    - Dimulai dari angka -20.( karena tingkat kelentukan masing- masing individu itu berbeda-beda, jadi jika hal ini dimulai dari angka nol, objek sudah tidak mampu )
    -Dilakukan 3 x, diambil hasil tes yang terbaik.
  • Norma Sit and reach.
    Kategori Pria Wanita
    Bagus Sekali +21 +22
    Bagus +17 +18
    Sedang +11 +12
    Cukup +5 +8
    Kurang -2 +2

    b.    Standing Trunk Flexion
  • Prosedur pelaksanaan tes :
    Peserta tidak memakai alas kaki
    Peserta berdiri dengan kaki lurus diatas balok tes.
    Lutut bagian belakang lurus ( tidak boleh ditekuk )
    Pelan-pelan bungkukkan badan dengan posisi tangan lurus, ujung jari dari kedua tangan menyentuh mistar skala/pengukur.
    Tangan yang mendorong harus selalu menempel di alat tes.
    Dimulai dari angka -20.
    ( karena tingkat kelentukan masing- masing individu itu berbeda-beda, jadi jika hal ini dimulai dari angka nol, objek sudah tidak mampu )
    Dilakukan 3 x, diambil hasil tes yang terbaik.

KELINCAHAN ( AGILITY )
Tes agility atau yang kita kenal sebagai tes kelincahan terdiri dari bebrapa gabungan komponen fisik yang lain. Tes agility terdiri dai kelentukan, kecepatan, dan keseimbangan.sehingga memang tes agility ini sangat manfaatnya dan sangat dibutuhkan dikalangan penguji atau pengetes ( guru atau pelatih pada khususnya ). Bagi orang ciba atau atlet akn membutuhkan bebrapa kemampuan dan dasar dari ketiga komponenn ( kelentukan, keseimbangan, dan kecepatan ) tersebut jika akan melakukan tes agility atau kelincahan.

Shuttle Run
Shuttle run yaitu biasa dikiaskan lari bolak-balik. Ditempuh dengan jarak 40 meter. Jarak lintasan bisa dimodifikasi sendiri oleh pengetes. Jika terdapat tiga garis dan masing-masing garis berjarak 5 meter, maka orang coba akan melakukan 4 kali melewati garis finis.
Ex : A Start / Finis B

1

2
3
4
5

Keterangan :

Terdapat 3 garis, garis A, garis B dan garis start finis.

Tanda panah adalah praktek lari yang akan dilakukan oleh orang coba.
Prosedur pelaksanaan tes :

• Start berdiri.

• Kaki menginjak garis start dan tidak boleh melebihi garis start.
• Menunggu aba-aba ( peluit atau ucapan ” siap, ya”
• Kedua kaki melewati garis A kemudian lari menuju garis B dan melewatinya, lalu kembali lagi.
• Finis, jika salah satu kaki menginjak garis finis.
• Alat yang harus disiapkan sebelum tes yaitu, stop watch, peluit, dan 3 garis.


TES KESEIMBANGAN ( BALANCE )
Tes ini dilaksanakan agar penguji atau pengetes dapat mengetahu tingkat keseimbangan orang coba atau atlet. Tes ini juga akan bermanfaat untuk pengembangan prestasi, motivasi dan tujuan pengukuran yang lain yang dibutuhkan penguji.

Di dalam komponen tes keseimbangan terdapat banyak macam jenis tes yang bisa dilaksanakan. Diatntaranya adalah:

1. Static Balance
2. Tripod balance
3. Tip Up Balance
4. Handstand
5. Head Balance
Tapi dibawah ini akan dijelaskan prosedur pelaksanaan tes keseimbangan yang menggunakan alat coba yang bernama Balance One
Prosedur Pelaksanaannya sebagai berikut :
- Pertama-tama. Alat tes harus On. Tombol On/Off berada dibelakang.
- Alat pijakan keseimbangan disatukan dengan alatnya.
- Alat tes bisa disesuaikan dengan tinggi badan orang coba.
- Setelah itu berdiri diatas alat pijakan dengan satu kaki saja.
- Antara kaki yang satu dengan kaki yang lain tidak boleh bersentuhan atau fikasih jarak keduanya.
- Tangan direntangkan dan mata dipejamkan.ü
- Alat akanü menghitung jika sudah ada tanda mulai brupa bunyi. Sebelumnya alat akan men9hitung mundur dari 5. baru akan menghitung.
- Satuan alat ini adalah detik
- Dilakukan 3 kali, diambil hasil yang terbaik.
- Standart hasil tes ini adalah 10 detik.
- Semakin banyak semakin bagus.


TES REAKSI
Tes reaksi pada dasarnya dilaksanakan untuk mengetahui tingkat reaksi seseorang dalam suatu kondisi tertentu.hal ini sangat diperlukan dalam pengembangan prestasi. Karena akna banyak kita hadapi berbagai situasi dal berolahraga. Tes reaksi diantaranya adalah Whole Body Reaction dan Speed Anticipation Reaction.

  1. Whole Body Reaction
    Jenis tes ini terdapat dua macam. Yaitu Visual dan Audiovisual.
    Jika visual hanya menggunakan alat indra mata saja dalam tes ini.yaitu dengan melihat cahaya pada alat tes. Disana akan terdapat tiga warna. ( red, blue, and yellow ) Tetapi jika yang Audiovisual yaitu menggunakan mata dan telinga, karena yang akan terdapat di alat tes adalah suara dan cahaya.( 50, 1k, 3k )
    Prosedur pelaksanaan tes ( visual) :
    o Alat on
    o Orang coba berdiri pada alas tumpu yang tersedia. ( boleh rileks saja )
    o Pandangan kearah sensor yang akan mengeluarkan cahaya.
    o Ketika lampu menyala, orang coba secepatnya melakukan reaksi dengan membuka kedu kaki atau mengeluarkan kedua kaki dari alas tumpu tadi.
    o Satuan alat ini adalah detik
    o Dilakukan 3 kali, diambil hasil yang terbaik.
    o Norma Whole Body Reaction
    Kategori Prestasi (dtk)
    Istimewa 0.001 – 0.100
    Bagus Sekali 0.101 – 0.200
    Bagus 0.201 – 0.300
    Cukup / Sedang 0.301 – 0.400
    Kurang 0.401 – 0.500
    Kurang Sekali 0.501 – ke atas

  1. Speed Anticipation Reaction
    Tes ini dilaksanakan untuk mengetahui antisipasi seseorang.
    - Alat on
    - Terdapat tombol start dan restart
    - Satuan alatnya Second
    - Norma
    Normal 1.00- 2.00 detik
    Tidak Normal 0.99 kebawah dan 2.01 keatas
    Di dalam papan alat tesTerdapat daerah momentum dan blank spot
    Orang coba duduk di depan papan tersebut.
    Perhatikan cahaya yang berjalan di daerah momentum
    Dan bayangkan cahaya itu tetap berjalan pada daerah blank spot dan pencet tombol jika sudah anda bayangkan cahaya itu sudah masuk pada lingkaran.

KEKUATAN
Push ( Tes Kekuatan Mendorong (Otot Bahu)

a. Alat yang digunakan dalam tes kekuatan otot mendorong adalah Expanding Dynamometer, satuan dari alat ini adalah kilogram (Kg)

b. Prosedur pelaksanaan tes
- Orang coba berdiri tegak dengan posisi kaki dibuka kurang lebih 20 cm atau selebar bahu
- Pandangan lurus kedepan
- Expanding Dynamometer dipegang dengan kedua tangan
- Diangkat dengan kedua tangan berada di dipan dada.
- Badan dan alat menghadap keluar atau ke depan
- Kedua lengan atas kesamping dan siku ditekuk
- Jarum dynamometer berada pada angka nol
- Kemudian dorong sekuat-kuatnya expanding dynamometer dengan kedua tangan
- Hanya dengan sekali dorongan saja
- Alat ataupun tangan tidak boleh menyentuh badan
- Dilakukan 3 kali, diambil hasil yang terbaik.

Back and Leg

Back and Leg dilaksanakan untuk mengetahui kekuatan otot extensor punggung dan kekuatan otot extensor kaki (tungkai). Kekuatan otot ini juga termasuk dalam komponen kesegaran jasmani, maka sangat perlu untuk kekuatan otot ini tetap selalu dilatih untuk ditingkatkan kekuatannya. Karena akan bermanfaat bagi pengembangan fisik atau prestasi atlet.


Back (kekuatan otot extensor punggung)

a. Alat yang digunakan dalam tes kekuatan otot mendorong adalah Back And Leg Dynamometer, satuan dari Back And Leg Dynamometer adalah kilogram (Kg).

b. Prosedur pelaksanaan tes
- Orang coba berdiri di atas tumpuan back leg dynamometer
- Kedua tangan memegang tongkat pegangan back leg dynamometer
- Kedua tangan lurus
- Kedua siku tidak boleh ditekuk
- Punggung dibungkukan sehingga membentuk sudut 30 derajat terhadap garis vertikal
- Kedua kaki tetap lurus
- Pandangan tetap kedepan
- Kemudian tarik tongkat pegangan keatas sekuat tenaga dengan car meluruskan kembali penggung.
- Tumit tidak boleh diangkat dan kaki tetap lurus
- Dilakukan 3 kali, diambil hasil yang terbaik.


Leg (kekuatan otot extensor kaki (tungkai)

a. Alat yang digunakan dalam tes kekuatan otot mendorong adalah Back And Leg Dynamometer, satuan dari Back And Leg Dynamometer adalah kilogram (Kg).

b. Prosedur pelaksanaan tes
- Orang coba berdiri di atas tumpuan back leg dynamometer
- Kedua tangan memegang bagian tengah tongkat pegangan back leg dynamometer
- Kedua tangan lurus
- Punggung lurus
- Sedangkan lutut ditekuk mebuat sudut krang lebih 120 derajat.
- Setelah itu tarik tongkat pegangan keatas sekuat-kuatnya dengan meluruskan lutut.
- Tumit tidak boleh diangkat
- Dilakukan 3 kali, diambil hasil yang terbaik.

TES POWER

Tes power adalah gabungan komponen fisik dari kekuatan dan kecepatan. Jadi orang coba harus memiliki kedua komponen kondisi fisik tersebut untuk melakukan tes ini. Tes power juga sangat diperlukan dan sangat bermanfaat untuk pengembangan prestasi atlet atau orang coba. Banyak tujuan yang akan diambil dari tes ini seperti tes-tes yang lain yang telah dijelaskan di atas.

Explosive Power ( Daya Ledak Otot )
Daya ledak otot atau Explosive power adalah tenaga yang dapat dipergunakanmemindahkan berat badan/beban dalam waktu tertentu, seperti meloncat / melompat. Daya ledak seseorang dapat diukur atau diketahui dengan cara tes. Untuk mengukur atau megetahui kekuatan loncat seseorang kita bisa menggunakan jenis tes Vertikal jump.

Vertikal Jump

Tes menggunakan alat yang bernama Jump Meter Digital

Satuan jump MD adalah centimeter (Cm)
Presedurnya, pertama-tama alat harus On.
-Lalu alat disabukkan diatas pinggang
-Objek berdiri tegak, wajah menghadap ke depan.
-Loncat boleh menggunakan awalan atau tidak, sesuai dengan keinginanØ orang coba.
-Loncat dimulai dari dalam lingkaran yang telah disediakan, begitu juga dengan mendaratnya badan, -kaki harus tetap berada di dalam lingkaran tersebut. ( minimala 1 kaki)
-Jika ketika mendarat kedua kaki berada di luar lingkaran, maka hasil tes gagal atau tidak dianggap/tidak sah.
-Dilakukan sebanyak 3 kali. Diambil hasil yang terbaik.


TES ENDURANCE
Tes endurance biasanya lebih dikenal dengan tes daya tahan tubuh seseorang. Tes ini sangat penting sekali dan biasanya sering sekali dipaki para pelatih untuk pengembangan fisik atau evaluasi perkembangan dan pelatihan seorang atlet. Bermacam- macam jenis tes yang dilakukan para pelatih untuk melakukan tes endurance ini. Dan dari masing-masing jenis tes akan mempunyai hasil dari tujuan yang berbeda-beda pula.
Beberapa macam Tes Endurance :

1. 2,4 Km Lari

2. 4,8 Km Jalan
3. Lari 12 menit
4. lari 15 menit
5. harvard Test ( bangku )
6. Sharky Test ( bangku )
7. MFT

MFT ( Multi Fitnes Test )

Multi fitnes test ( MFT ) adalah suatu jenis tes daya tahan atau Endurance yang bertujuan untuk mengetahui VO 2 Max. di Indonesia, oramg-orang biasanya menyebutnya Tes Tung ( Bleep Test ). Satuan dari tes ini yaitu cc/Kg bb/menit. Di dalam jenis tes ini terdapat beberapa kelemahan, kelemahan tersebut yaitu tidak adanya perbedaan prosedur pelaksanaan atau norma antara peserta atau orang coba laki-laki dan wanita. Yang kedua yaitu tidak adanya perbedaan faktor usia di dalamnya.

Beberapa hal tentang tes MFT :
• Pertama kita harus menyiapkan kaset, tape atau VCD.
• Menyediakan stop watch, alat tulis, dan lintasan
• Jarak lintasan yang akan dilalui adalah 20 meter, tapi kita harus menyiapkan jarak minimal 30 M.
• Start bisa dimulai dari garis manapun, tetapi ketika start kaki tidak boleh melebihi garis start.
• Ketika pembalikan, salah satu kaki dan setengah dari tubuh harus melewati garis. Jika lebih juga tidak apa-apa.
• Dikatakan tes ini selesai atau berhenti jika peserta telah melanggar atau tidak mengikuti perintah dari kaset 2 kali berturut-turut.




sumber :http://indragunawan86.wordpress.com/2012/06/08/tes-dan-alat-untuk-mengukur-komponen-fisik/